13 Apr 2016

sajakmu

Rupanya, sajakmu tidak pernah menyediakan rumah buatku berteduh,

hampir habis  usiaku tersia mencari jalan pulang ke dalam sajakmu,
tapi, ketika aku mengetuk pintu sajakmu,
telah ada seorang perempuan lain menginap di sana,
berdiam dan hangat di dalam pelukan sajak-sajakmu,

sungguh,
aku hanya ingin meminta secebis sajakmu,
agar bisa ku jadikan payung untuk menahan hujan air mataku sendiri,

betapa cinta telah membuat aku kehabisaan nyawa dan rebah.

hingga aku sanggup menukar seluruh usiaku hanya untuk berteduh di bawah sajak yang tak pernah kau sediakan untukku.
 




No comments: