16 Apr 2014

mungkin maut adalah impian yang paling di nanti

seseorang telah menemui dirinya di malam sunyi

dan dia bertanya,
apakah yang lebih sedih dari menahan sakit sendiri?

apa yang lebih sedih ialah menghitung sakit dan membiarkan kenangan melukai hati,

merintih ia di bahu sendiri,
tanpa pernah megangkat muka pada harap,

kota-kota kenangan lebih dulu mengajar ia tentang sepi dan hidup sendiri,
sejak hari itu, dia sekadar menghidupkan kenangan.

harapan cuma alasan untuk hidup satu hari lebih dari semalam,
mungkin maut adalah impian yang paling dinanti?
hingga makamnya sudah tersedia lebih awal.

1 comment:

pemuzik jalanan said...

Meski kematian yang paling kita nanti tapi bila saatnya tiba kematian takkan mungkin kita rai.